EDUKASI

Praktik Mengajar Terbimbing dan Mandiri

Proses praktik mengajar terbimbing atau mandiri dapat dikatakan tatap muka di kelas, merupakan bagian terpenting dalam proses kegiatan belajar mengajar, dimana terjadi interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan materi.
Proses penampilan ini, membutuhkan kesiapan mental, kestabilan emosi dan menuntut penguasaan materi serta kemampuan atau teknik penyampaian materi, sehingga akan terciptanya suasana belajar yang kondusif, edukatif, dan komunikatif. Dan secara tidak langsung siswa akan memperoleh waktu aktif belajar sesuai dengan perencanaan.
Pada saat proses penampilan di kelas, kegiatan pembelajaran harus sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Namun pada kenyataannya terkadang terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Meskipun RPP telah ada namun terkadang kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang telah disusun penulis.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, antara lain:
  1. Pada saat pertama kali tampil di depan kelas, penulis merasa ada perasaan tegang dan sikap canggung untuk mengadakan interaksi dengan siswa.
  2. Penulis belum dapat menguasai kelas dan kesulitan membuat siswa fokus pada kegiatan pembelajaran, terutama pada saat penampilan pertama, hal ini disebabkan karena mengajar merupakan hal yang baru bagi penulis.
  3. Sulitnya menyampaikan materi dengan jelas karena masih kurangnya penguasaan penulis terhadap materi yang harus disampaikan dan karena terbatasnya sumber materi yang didapat.
  4. Sulitnya menerapkan metode dan strategi pembelajaran ke dalam situasi di dalam kelas dengan karakteristik dari siswa SMK sehingga sulit membuat siswa tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
  5. Pemanfaatan waktu ketika melaksanakan belajar mengajar belum sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
  6. Penulis belum dapat mengendalikan siswa yang kurang berdisiplin saat proses KBM berlangsung.

Masalah saat proses penampilan merupakan masalah yang paling dominan, mengingat proses penampilan memakan waktu yang lebih banyak dibandingkan kegiatan lain. Untuk mengatasi permasalahan dalam proses penampilan, penulis melakukan berbagai upaya sebagai berikut :
  1. Berkonsultasi dengan guru bersangkutan mengenai bagaimana cara mengatasi siswa.
  2. Melakukan persiapan materi sebelum tampil baik, baik melalui membaca buku ataupun sumber lainnya serta berdiskusi dengan guru lain yang mengajar mata diklat yang berbeda.
  3. Mencoba mendekati siswa dan lebih memperhatikan mereka sehingga dapat lebih menghargai penulis.
  4. Selalu mengingatkan siswa akan tugas-tugas yang diberikan pada siswa setiap kali tatap muka serta memperingati bahwa tugas yang diberikan berpengaruh terhadap nilai.
  5. Menegur siswa yang tidak memperhatikan secara baik-baik serta memberikan perhatian khusus pada siswa tersebut.
  6. Mengkombinasikan antara teori dan praktikum sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran.
  7. Berusaha membuat siswa lebih aktif dalam menyelesaikan permasalahan materi seperti soal-soal latihan.
  8. Bersikap tenang dan berusaha memberikan variasi metode mengajar.
  9. Mengikuti kegiatan informal dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik.

Pengembangan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya dilaksanakan dengan tujuan untuk menunjang kegiatan kurikuler dan untuk meningkatkan kepribadian serta penyaluran bakat dan minat serta keterampilan peserta didik. Kegiatan ini penting untuk memberikan pengayaan, kemampuan dan pengalaman bagi peserta diklat di luar tugas utamanya belajar di kelas.
Keberhasilan program ekstrakurikuler tidak lepas dari peranan berbagai pihak baik guru, peserta didik dan masyarakat. Oleh karena itu, bimbingan sangat diharapkan, dengan jiwa dan semangat mudanya penulis mampu memberikan motivasi bagi pengembangan minat dan bakat peserta diklat.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMK Negeri 9 Garutmeliputi:
  1. OSIS
  2. Olahraga (Basket, Karate, Voli, Badminton, dll)
  3. PMR
  4. Paskibra
  5. Pramuka
  6. Pencinta alam
  7. dan sebagainya

Untuk itu, penulis harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Akan tetapi, penulis tidak dapat berpartisipasi memberikan bimbingan kepada semua kegiatan ekstrakurikuler, berhubung dengan jadwal kegiatan ekstrakurikuler sama dengan waktu mengajar dan bahkan jadwal off untuk bimbingan Tugas Akhir dan Skripsi.

Partisipasi Dalam Kegiatan di Lingkungan Sekolah

Penulis tidak mengalami kesulitan yang terlalu besar dalam hal partisipasi dengan lingkungan sekolah. Hal ini, tercapai karena adanya kerja sama, bantuan dan dorongan dari pihak sekolah. Pengaturan jadwal yang tepat sangat membantu dalam melaksanakan setiap kegiatannya dengan baik, sehingga penulis dapat mengikuti dan berpartisipasi dalam kehidupan sekolah.
Permasalahan yang timbul hanyalah dari pihak penulis, tidak semuanya dapat mengikuti karena kurangnya kepedulian serta tanggung jawab dari penulis itu sendiri. Selain itu, karena kurangnya waktu adaptasi dengan lingkungan sekolah, sehingga tidak semua dapat penulis kuasai. sedangkan dari pihak sekolah kurangnya kepedulian dan koordinasi guru untuk ikut serta dalam kegiatan dan kehidupan sekolah.
Upaya-upaya yang dilakukan penulis untuk mengatasi kendala-kendala pada partisipasi dalam kehidupan sekolah ini adalah :
  1. Melakukan adaptasi dengan tata aturan dan kebiasaan yang ada di SMK Negeri 9 Garut.
  2. Meluangkan waktu untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada di SMK Negeri 9 Garut.
  3. Berusaha menepati jadwal aktivitas di sekolah yang telah disepakati.
  4. Berusaha bersosialisasi dengan siapapun yang ada di lingkungan SMK Negeri 9 Garut.
  5. Memberikan contoh yang baik pada siswa.
  6. Berusaha memposisikan diri pada saat jadi guru dan pada saat jadi teman curhat apabila ada siswa yang mengalami masalah baik formal maupun non formal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar